Rasanya memang bahagia,
setelah kita sudah tahu bahwa
kita pensiun dengan dapat uang
pensiunan. Apalagi kalau uang
pensiunan kita itu gede
jumlahnya. Singkatnya, tidak bekerja pun kita dapat duit. Kita
tinggal ambil bunga dari deposito
yang kita miliki di bank. Tapi berdasarkan pengalaman
temen-temen yang baru pensiun
dan kini mengikuti pendidikan
entrepreneurship, entrepreneur
university, katanya pensiun itu
enaknya hanya tiga bulan. Mengapa? Yah, karena kegiatan
kita setiap hari banyak
dihabiskan dengan bangun-tidur,
nonton tv, bercanda dengan
cucu, dan lain-lain. Habis mau apa
lagi, karena memang tak ada kegiatan. Tanpa kerja pun kita
nggak pusing, sementara duit
masih cukup di bank. Semula
pikirnya, duit adalah segala-
galanya. Namun ternyata yang
banyak kita jumpai di lapangan, mereka merasakan enaknya
masa pensiun itu hanya tiga
bulan. Setelah itu menurut
pengakuannya, mereka menjadi
stres. Oleh karena nggak ada
kegiatan dan waktunya habis dirumah untuk bersantai ria.
Padahal, sebelumnya mereka
terbiasa bekerja. Akibatnya
setelah pensiun pikirannya jadi
sumpek, jenuh, dan stres. Menurut saya, sebaiknya jika
kita sudah pensiun, tak ada
salahnya kita punya berbagai
kegiatan. Di antaranya, kita bisa
aktif di organisasi sosial, aktif di
organisasi keagamaan, terjun dalam dunia bisnis. Dan, mungkin
justru disaat itulah kita belajar
memulai usaha. kita bisa meniru
semangat wirausaha Kolonel
Sanders, yang di saat di usia 62
tahun dia nekad buka usaha Kentucky Freid Chicken. Artinya
faktor usia itu bukanlah
menjadikan masalah bagi kita
untuk belajar memulai usaha.Usia
bukanlah menjadi penghalang
untuk menjadi lebih sukses, sekalipun sebelumnya kita sudah
banyak pengalaman menjadi
karyawan atau sebagai
profesional. Pendeknya, para
pensiun belum terlambat untuk
mulai usaha. Memang ada pensiunan yang
bercerita pada saya, bahwa
seusia ia menjalankan pensiun,
yang muncul dalam benaknya
hanyalah memikirkan akhirat
saja. Saya kira wajar. Tapi, setelah mengikuti pendidkan
Entrepreneur University (EU)
atau sudah terkena virus
Entrepreneur, dia tidak hanya
berpikir akhirat saja, tapi
kepentingan dunia pun juga ikut dipikirkan, yaitu misalnya dengan
jalan berwirausaha. “Saya ikut kuliah sebenarnya juga tidak memberikan contoh
pada anak saya, ini lho walaupun
bapak sudah pensiun tapi tetap
mau belajar
berwirausaha”.katanya. Bahkan tak hanya itu saja, menurut
pengakuannya, setelah kuliah lagi
di EU semangat hidupnya berani
bergairah. Apalagi masuk EU tak
ada tes, dan tak ada ujian,
“Hidup saya ini betul-betul bergairah. Itu karena sentuhan
jiwa Entrepreneur pada diri
saya,” tambahnya. Padahal ketika pertama kali masuk EU
tidak punya usaha sama sekali,
tapi kini setelah terkena virus
Entrepreneur, dia sudah punya
tiga unit usaha. Saya kira, msih banyak contoh
para pensiunan yang semula tak
bersemangat lagi beraktivitas,
kini saya melihat mereka sudah
ada yang mulai aktif
berwirausaha dengan membuka rumah makan, bisnis warnet,
bisnis jasa pendidikan, percetakan
buku bisnis design grafis, dan lain
lain. Oleh karena itulah,saya
mengajak para pensiunan, yuk
kita mencoba berani berwirausaha. “Usia boleh tua, tapi semangat berwirausaha
tetap muda.” Anda berani mencoba?
No comments:
Post a Comment
tinggalkan komentar.!